Satu Makam Untukmu, Satu Makam Untuk Siapa?

Friday, January 11, 2008 | Labels: , | 0 comments |

Oleh Adi Toha

Satu Makam Untukku oleh eggiedwiananda

Bagus atau tidaknya sebuah cerita, menarik atau tidaknya sebuah kisah yang dituliskan dalam bentuk cerita pendek bagi pembaca secara individual, adalah murni masalah selera. Tapi, selera bukanlah sesuatu yang sama sekali tidak bisa diperdebatkan. Permasalahan selera bergantung pada sejauh mana pengalaman dan pengetahuan baca seorang pembaca dan apakah pembaca menemukan semacam cerminan kisah ataukah setidaknya pembaca menemukan hiburan atau hal lain yang dianggap berguna dan layak untuk mengisi ruang penyimpanan dalam ingatan masing-masing pembaca.

Read More...

Metafora yang Tidak Pas

| Labels: , | 4 comments |

Oleh Hasan Aspahani

Seorang Lelaki dan Layang-layang oleh andi tafader

0. Inilah sajak yang hendak kita bicarakan:

Seorang Lelaki dan Layang-layang

Lelaki itu membeli layang-layang berdawai nyaring
Di tepi jalan di suatu siang yang benderang
Dipilihnya yang berwarna paling terang
Dibawa dan dimainkan di tanah lapang

Layang-layang senang bukan kepalang
Terbang tinggi menggapai bintang
Ditarik ulur ujung benang
Layang-layang mengawang-awang

Angin kencang datang menendang
Layang-layang putus melayang
Dikejarnya dengan galah panjang
Layang-layang tak jadi menghilang

Puas bermain meniti jalan pulang
Di tepi jalan layang-layang baru ramai terpajang
Warna dan bentuk lebih terang dan mentereng
Dibelinya lagi satu layang-layang
Layang-layang lama dihempaskan ke jurang
Dawainya melengkingkan sebuah dendang

Tentang seorang lelaki yang tak usai bertualang
Dengan wanita-wanita yang selalu jadi pecundang

(30 Nopember 2007)

Read More...

Dari Catatan Harian Hingga Cerita Pendek

| Labels: , | 0 comments |

Oleh Moh Fahmi Amrulloh

Goodbye…. (for now) oleh k4cruterz

Tulisan berjudul Goodbye yang saya baca adalah salah satu hasil persinggungan seorang penulis dengan satu peristiwa visual atau lebih yang terjadi sehari-hari di sekitarnya. Peristiwa visual tersebut diolah sedemikian rupa menjadi peristiwa tekstual yang kemudian disebut sebagai media ekspresi, entah isi hati sang penulis atau sekadar menyuarakan apa yang dilihat agar didengar orang lain.

Akan tetapi, jika sudah berhadapan dengan publik, lagi-lagi yang terjadi adalah bagaimana hasil ekspresi itu bisa dinikmati oleh orang banyak, berfungsi mencerahkan, dan tidak menghakimi. Memproduksi sebuah tulisan yang enak dibaca, lebih-lebih mencerahkan, bukan persoalan mudah. Prinsip tidak menganggap enteng sesuatu itulah menurut saya kunci yang harus ditanamkan dalam diri seorang penulis.

Read More...

“GOODBYE”: GODA AKU DENGAN…

| Labels: , | 0 comments |

Oleh Hara Hope

Goodbye.... (for now) oleh k4cruterz


“Pernahkah engkau memandangi wajah dari seseorang yang begitu engkau kasihi saat sang ajal mulai perlahan merenggut cahaya kehidupan dari sekujur tubuhnya?

Pernahkah engkau menyaksikan saat hembusan nafas ditarik untuk terakhir kalinya?

Pernahkah engkau merasa begitu tak berdaya saat maut menjemput seseorang yang begitu berarti bagi kehidupan kita?

Aku pernah...”

Begitu cerpen ini diawali. Sebuah teaser. Teaser yang menggoda, terlebih dilontarkan dengan kalimat interogatif untuk kemudian diakhiri kalimat bernuansa “posesif”. Menurut hematku, pola teaser seperti ini sangatlah baik karena sangat membantu menularkan ke-aku-an si tokoh cerita kepada ke-aku-an pembacanya (reflektif).

Read More...

Resensi Puisi 'Sembilu Waktu'

Thursday, January 10, 2008 | Labels: , | 1 comments |

Oleh Budhi Setyawan

Sembilu Waktu oleh andi tafader

Saya memberikan komentar resensi untuk puisi yang berjudul SEMBILU WAKTU. Nama pengarang tidak saya ketahui, karena tidak dicantumkan ke email saya. Mungkin memang sengaja tidak diberitahukan oleh panitia. Dan saya sendiri, sebenarnya tidak punya kepentingan dengan para pengarang yang karyanya masuk ke panitia. Resensi dari saya tidak banyak, karena memang sedikit yang bisa diulas dari salah satu judul puisi yang dikirimkan kepada saya. Berikut resensi dari saya:

Read More...

[Profil] Hasan Aspahani

Tuesday, January 8, 2008 | Labels: | 0 comments |

Lahir di Sei Raden, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kaltim, 9 Maret 1971. Setelah menyelesaikan kuliahnya di IPB melalui jalur PMDK dan memberdayakan ijazah sarjananya di beberapa perusahaan, Hasan Aspahani akhirnya kembali ke dunia tulis menulis lagi, maka sekarang bekerja sebagai Wakil Pemimpin Redaksi di Batam Pos. Di kota ini menjalani hidup bersama Dhiana (yang disapanya Na') dan Shiela dan Ikra (yang memanggilnya Abah).

Read More...

[Profil] Adi Toha

| Labels: | 0 comments |

Lahir di sebuah kota kecil di kawasan pantura bernama Pekalongan. Mulai tekun terjun di dunia buku, sastra dan tulis-menulis sejak berjualan buku di gerbang kampus Unpad dan berlanjut dengan sebuah kenekatan untuk membuka sebuah toko buku di kawasan Jatinangor -yang akhirnya berakhir tragis. Tapi tak apa, sebagaimana kata Coelho dalam The Alchemist “.. sebanyak apapun putaran yang harus dilakukan, asalkan tetap mengarah pada satu tujuan..” Dan tujuannya adalah membaca dan menulis sampai akhir hayat. Buku-buku yang membuat matanya hijau adalah buku-buku sastra, baik sastra negeri seberang ataupun negeri sendiri.

Read More...