PERKOSAKATA 2009

Tuesday, January 6, 2009 | | 0 comments |

Salam!

Perkosakata akan datang kembali. Semua info kegiatan perkosakata 2009 bisa ditemukan di blog Perkosakata2009. Sampai jumpa di sana.

Regards,
Panitia Perkosakata

Read More...

Kami memPerkosakata 2008 (laporan oleh Vivie)

Thursday, April 10, 2008 | Labels: | 1 comments |

Oleh Vivie

Pagi itu saya dan Mbak Ratih sudah sepakat untuk pergi ke acara Perkosakata 2008 bersama. Mbak Ratih dan mobil Karimun merahnya sudah menunggu saya di kawasan Ps. Minggu, mulanya kami berniat langsung menjemput Mbak Ileng beserta donasinya, namun tidak jadi, karena Windry menyuruh kami untuk langsung ke Kuningan saja.

Sesampainya di lokasi, saya dan Mbak Ratih masih sangat mengantuk, kami pun berinisiatif untuk pergi keluar dengan maksud membeli secangkir kopi, untuk doping kami hari ini. Namun lagi-lagi urung kami beranjak keluar, karena dengan baik hatinya Mbak Ghe menyerahkan satu sachet kopi instannya untuk Mbak Ratih, sementara saya sendiri menyeruput kopi milik Mbak Ayu. Beberapa para panitia acara yang lain pun mulai berdatang (Ayas bersama kotak kuenya, Yugi bersama My Bro dan gitarnya, Rangga dan Adi pun menyusul serta tidak ketinggalan Heripurwoko).


Pukul 08:00

Saya (Ananda), My Bro dan Yugi beranjak dari lantai 2 ke lantai 7 ( tempat dimana acara Perkosakata akan berlangsung). Kami pun merapikan kembali ruangan auditorium, memasang spanduk, dan peralatan lain yang diperlukan. Setelah itu muncul Ivan bersama kamera kesayanganya, Ayas serta Chau pun suah mulai menyipkan kue-kue di meja. Sedikit demi sedikit para peserta mulai berdatangan. Mulai dari Cassle (makasih coklatnya ^^), ABC, Takiyo, Kavelania, serta yang lainya.

Pukul 09:00

Acara pun di mulai dengan di awali pembacaan puisi oleh Onyzuka (Noni), setelah itu di sambung oleh Windry selaku panitia Perkosakata, ia memberikan sedikit laporan di depan peserta. Setelah itu acara Workshop yang di moderatori oleh Mas Kinu pun di mulai. Acara Workshop yang di bawakan oleh TS Pinang pun berjalan dengan lancar dan santai, tampak para peserta dapat mengikuti pelatihanya. Sementara itu di sudut lain para panitia masih tampak wara-wiri mengerjakan tugasnya.

Pukul 12:30

Break acara, peserta istirahat (sebagian ada yang keluar ruangan, sebagian lagi tetap milih di dalam ruangan). Saya agak terkecut oleh kehadiran salah seorang member kemudian.com yang beruser id Dadun, sempat beberapa hari sebelum acara dia bilang dia tidak akan datang, tapi siang itu tiba-tiba dia ada di tempat acara, namun cukup menyenangkan, karena saya bisa bertemu dengan sorang penulis yang bernama Dadun (hayahh ... jadi curhat pribadi).

Setelah Break setengah jam, acara pun berlanjut ke diskusi novelnya Wina Efendi (Kenangan Abu-abu). Para peserta yang tidak lain adalah member kemudian.com tampak antusias menyimak. Acara yang di moderatori oleh Sefri pun sangat santai, di sana para peserta dan pembicara mulai berbagi pengalaman, dan saat sesi tanya jawab pun, para peserta tidak enggan untuk bertanya pada si penulis yang tidak lain adalah member Kemudian.com juga. Acara diskusi novel bersama Winna selesai dengan di akhiri pembagian buku untuk para peserta yang mengajukan pertanyaan pada saat sesi tanya jawab. Mirza, Ghe dan Hery pemenangnya (loh ... kok panitia semua?).


Sekarang, tiba saatnya sesi bincang Kemudianers, acara ini di moderatori oleh Mirza (K4cruterz). Acara ini menghadirkan si pemilik situs www.kemudian.com yaitu Mbak Tiva dan Jeng Far (Mas Rizki), kedua pasangan muda itu mulai memperkenalkan diri dan menceritakan awala mulanya pambentukan situs Kemudian.com. Kenapa situs kesayangan kita ini diberi nama Kemudian.com (pastinya kalian sudah pada tahu). Sesi perkenalan antar member pun di mulai, masing-masing member menyebutkan nama asli, ID, serta harapan kedepan tentang kemudian.com.

Pukul 16:00

Acara di tutup dan panitia mengumumkan para peserta untuk beranjak ke lantai 2, namun sayangnya tidak banyak para peserta yang ke lantai 2, (mugkin woro woro dari panitia kurang terdengar) sehingga hanya beberapa member saja yang beranjak ke lantai 2. Namun hal ini tidak mengurangi keceriaan.

Setelah Magrib beberapa panitia mulai pamit undur diri, dan beberapa panitia pun masih tetap di tempat, mereka hendak mengantar pembicara (TS Pinang) ke stasiun Gambir.

___________

Atas nama panitia, kami mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada para pendukung acara (Perpumda. Majalah Azzikra, Cnet Kemang, Indofood) dan semua para Donasi. Tidak lupa kami bersykur kepada Tuhan YME, yang sudah memberikan kejutan kejutan kecil buat kami para panitia. Ucapan salut kepada Ketua Panitia, Windry (Miss_worm) karena di tengah-tengah kesibukanya, dia masih sempat mengurus acara Perkosakata. Terimakasih juga kepada para teman panitia yang kompak dan tetap bersemangat.

Dan tidak lupa kami atas nama Panitia Perkosakata 2008, mengucapkan banyak-banyak terimakasih atas kehadiran kalian semua, kami juga mengucapkan mohon maaf apabila ada kekurangan dan kesalahan yang di lakukan oleh para panitia, semoga semua kritik dan saran bisa di jadikan acuan untuk acara Perkosakata selanjutnya. Amin.

Read More...

Moment (kesan) lain di enam april (laporan oleh Nidha - II)

Wednesday, April 9, 2008 | Labels: | 0 comments |

Oleh Nidha a.k.a Chau


Okay..kenapa bagian lantai 2 diriku pisahkan? hyaaa just wanna share lah dengan mereka yang ndak sempat ke lantai 2.

Diriku baru sampai di lantai 2 dan menemui si OB sedang menonton Nanny, serta merta diriku pun menarik kursi yang melurus & mendekat ke arah TV plus tidak mengizinkannya untuk mematikan TV tsb. Peduli setelah itu banyak riuh ramai dan asap rokok di sana sini, diriku mendadak autis di hadapan acara ini. Semua meja penuh, di pojok ada Dadun ma mba Ratih bukan yak?. Di meja belakang kursi saya ada mba Gheta, Ayas, mba Anne, mba Ayu yang pucat dan cape, mba Windry yang sudah ngantuk dan lemas, mas Kinu. Di meja sebelah mereka ada mas Jorgy dan millda yang sibuk sharing tentang vokal. Di meja sebelah TV ada Ridho, Adi, Mba Ghea, Rangga, Heri, Veve, Dian, Niken. Di meja sebelah kursi saya ada mba Griffin, mba munik, mba Tiva, mas Rizki. Di meja paling belakang sekali ada mba Noni, bang Cibo, mamadh, dan hooo siapa lagikah yang belum saya sebut? (maaf maaf jika ada ketinggalan nama, sungguh ndak disengaja).

Acara TV menjelang selesai, tiba-tiba terdengar suara gitar dan hyaaaa ada sesi nyanyi-nyanyi toh. Diriku mencari-cari MP3 untuk menutup telinga dan kembali autis di acara TV tsb, tapi ndak enak ah...tho suara-suara yang bernyanyi (selalu) hanya seperempat lagu itu ndak bagus2 banget meski juga ndak jelek-jelek banget. Hwakakakakaka.

Maghrib, beberapa dari mereka mulai berpamitan. Kita yang menyisa di lantai 2 pun bersiap-siap menuju Gambir untuk mengantar mas TSP dan mba TSP kembali ke Jogja (saya dan millda berharap bisa dilipat masuk ke dalam tasnya deh) . Menuju Gambir dimulai dengan tiga mobil (mba ayu masuk mobilku, dan hau? jujur diriku takut dianya pingsan atau apalah itu namanya bukti sakit). Hok-Ben penuh dehh booo....jadilah "panitia inti" dan Mas TSP beserta Mba, plus Mas Kinu yang sedang perbaikan gizi mencari makan di tempat lain. Sisanya (adalah diriku, millda, veve, mba noni, mba ratih, ridho, rangga, adi) mengopi-ngopi di warung kafe (hallaghzzz bis seperti warung,tapi diriku menghargai si empunya yang memaksudkan itu sebagai kafe). Ngobrol ngalor ngidul,,ngopi-ngopi (mba ratih, diriku senang sangat karena dirimu mau membantuku pun menghabiskan cappucino itu ^^ ).

Jam 20:20 mereka yang pulang makan telah datang, sesi foto-foto dimulai lagi. Mas Kinu menjelma hidden camera berjalan dan ouuwwhhh mba ayu marahi saya dengan bilang
"hiii kamu tuh chau..bukannya pimpin rapat tentang prosedur menyiram windry" hwakakakakakaka. Okay lah...Air mineral satu liter sudah dibeli. Kegilaan ridho, rangga, adi mencampurkan kopi membuat diriku dan mba ayu jijik plus kasihan ke mba windry (meski itu bukan cairan2 ndak jelas yang difikirkan mba ayu) jadilah diriku menyita botol itu dan membuangnya mentah-mentah.

Jam 20:45...acara guyuran disiapkan. "Mba...sini kupinjam tasmu" lalu kupakai pun tas mba windry (heuuu...sok manis deh diriku). Mba ghe disusul ridho mengguyur mba Windry di depan banyak supir taksi. Lalu kita memeluknya dan bilang "Selamat ya say...Selesai dengan sangat baik pun acaramu". Hooo sebelum ditutup, yang payah di sesi terakhir ini adalah si Hidden camera berjalan ituhhh (dirimu ndak abadikan moment bagus ini ya? kan sebelumnya diriku sudah kasih tau. Ndak cukup sangat apa baterai itu? zzzzzzzz paayyyyahhh). Mungkin, karena hal tsb diriku dan teman-teman harus mengguyur ulang mba Windry.

On The Way pulang...capek sangat tapi diriku sesak bahagia, sangat bahagia. Bayangan bapak yang marah-marah tiba-tiba hilang, HP yang sebelumnya ditelpon berkali-kali oleh bapa dan mama tiba-tiba diam, seolah semua isi malam ingin membiarkan saya sesak bahagia. Sampai di rumah millda, kemudian rumah saya adalah para bapa sudah duduk di depan pintu ruang tamu. Heuu,,berjalan manis dan berpura-pura manis sajalah, ndak biasa-biasanya cium kening. Kali ini saya cium tangannya, kedua pipinya, dan keningnya. Pulang malam pun di acc. Hooorrraaaaayyyyyyy

Read More...

Enam April (laporan oleh Nidha)

Tuesday, April 8, 2008 | Labels: | 0 comments |

Oleh Nidha a.k.a Chau

Diriku dua hari ini tepar (7-8 april), rasa remuk tulang, ngantuk, dan capek. Tapi, saat ini diriku sedang tidak ingin bahas rasa gak enak itu semua. Diriku hanya ingin sharing awal mula hadirnya rasa gak enak itu semua. Secara fisik mungkin seperti itu adanya, tapi kepuasan bathin mengalahkan rasa gak enak itu.

Enam April menjadi hari yang sangat diriku syukuri karena Allah menciptakan hari itu untukku, untuk kita. Persiapan menuju hari itu sangatlah panjang, sukar, melelahkan. Dan diriku tidak ada selama proses yang menyita waktu, hati, fikiran, dan tenaga itu ( di sini memang sisi jahat diriku yang lebih memilih kepentingan pribadi sendiri daripada duduk bersama mereka untuk mempersiapkan enam april ini). Dan oouuwwhhh bagaimanapun diriku harus berterima kasih karena si bu dokter harus pergi ke palembang, (karena dirimu pergi dok..kesepakatan minggu ini dibatalkan dan itu artinya saya bisa hadir penuh di acara enam april nanti) jadi bisa sedikit saya abaikan dulu permasalahan satu itu. Tinggal si migrain yang harus diajak kompromi sepenuh enam april nanti.

Okay..seminggu sebelumnya diriku berusaha intensif (meski lagi-lagi hanya mampu via YM) untuk turun tangan. Mengurus makanan, penjemputan, dan segala hal lainnya. Dua hari menjelang enam april diriku dikunjungi si migrain dan memintaku untuk berdiam manis lagi (diriku sangat membenci hal ini, terkadang). Bahkan sampai lima april malam, diriku dah harus terkapar jam delapan sedang di sana,,senior-seniorku kesusahan menahan ngantuk untuk enam april. Enam april tiba.....

Diriku berangkat jam enam kurang dengan tujuan pertama ambil kue, lalu jemput teman beserta kuenya, kemudian segera menjemput salah satu tim pembicara di bandara yang ndak lain adalah tuan dan nyonya rumah kemudian.com (mas rizki dan mba Tiva), dan segera meminta supir mengebut menuju tempat acara. Okay,,,diriku bagian dari mereka yang (kubiarkan) kesusahan kemarin..peduli nanti diriku akan berguna atau tidak, diriku akan berusaha untuk berguna.

Sesampai di sana, hyaaaa berkenalan dengan tim panitia yang begitu solid, matanya yang kuyu lelah namun tetap kalah dengan cahaya kebersamaan mereka yang teduh. Bersalaman sepaket dengan cipika-cipiki dan sedikit peluk dengan Mba Ayu, Ayas, Veve, dan Mba Windry yang dari awal masih saya cari-cari. Menyapa guru puisi saya beserta nyonya (adalah mas TSP&mba TSP) dan setor tampang dengan mr.Rius (a.k.a mas Kinu) yang ternyata memang berbakat ngeselin plus menjawab jelas perkiraan saya (sebutlah nama asli saya mister...zzzz). Setelah ramah-tamah dengan gaya sok akrab, tiba waktunya bekerja santai, bekerja seru, bekerja sama, bekerja sambil sesi foto-foto (zzzzz ada banyak paparazzi di acara ini).

Saya dan Ayas, berteman millda bolak-balik ngurus kue. Saya berkenalan dengan ridho dan heri dengan menyebutkan nama asli saya. Huahahahahahahaha....setelah lama saya diperdengarkan kalimat "hooo jadi lo itu chau!!". Om heri bikin saya dan ayas ngakak..dah dua kali kenalan...tiba2 datang dan menepuk bahu saya bilang "heee lo itu chau ya? dasar looo" hwakakakakakaka.

Lapak Puisi pun digelar, asyik dan seru menyimak sensei menjelaskan tentang alam ambang yang jadi menarik-narik ilmu psikologi dan simbah nya. Pertengahan lapak tsb, saya,ayas, dan veve bertugas mengurus makan siang untuk tamu-tamu kehormatan kami. Hyaaa turun naik dan memesan makanan, lumayan seru lahhh. Lebih serunya, setelah kami kembali ke lapak puisi, sesi latihan sudah dimulai dan saya bersama ayas sok duduk manis sambil berusaha sadar diri bahwa kita dapat isyarat untuk ikut mengerjakan latihan. Secara kita berdua cape (hallaghhzzz...malas kali yak) maka jadilah saya dan ayas kabur (karena tidak mengerjakan sekali pun..heuheuehuehuehueheu). Tapi, di sesi latihan kedua..kami mengerjakan kok Om Pin...bahkan kena dirimu tanya "yang belakang dapat berapa kosa kata?"

Setelahnya, makan siang tamu kehormatan dimulai. Melayani pun diriku dan ayas dengan sebaik mungkin tamu-tamu kehormatan kami , senior dan sensei semuaaaaaa. Sambil menunggu mereka, kita mengusili satu penulis yang saya sebut ngeselin. Mengganggu jam makan siang yang katanya "kebanyakan nih porsinya". zzzzzzzzz. Karena Ayas dan Veve lapar, mereka menemani dadun dan ivan makan (diriku bukan ndak mau makan, tapi sepenghitungan diriku,,,nasi pesanan kita itu kurang :p ).

next time lagiiii.....terlalu banyak yang ingin saya bagi...
karena saya terlalu senang

Read More...