Moment (kesan) lain di enam april (laporan oleh Nidha - II)
Wednesday, April 9, 2008 | Labels: laporan | |Oleh Nidha a.k.a Chau
Okay..kenapa bagian lantai 2 diriku pisahkan? hyaaa just wanna share lah dengan mereka yang ndak sempat ke lantai 2.
Diriku baru sampai di lantai 2 dan menemui si OB sedang menonton Nanny, serta merta diriku pun menarik kursi yang melurus & mendekat ke arah TV plus tidak mengizinkannya untuk mematikan TV tsb. Peduli setelah itu banyak riuh ramai dan asap rokok di sana sini, diriku mendadak autis di hadapan acara ini. Semua meja penuh, di pojok ada Dadun ma mba Ratih bukan yak?. Di meja belakang kursi saya ada mba Gheta, Ayas, mba Anne, mba Ayu yang pucat dan cape, mba Windry yang sudah ngantuk dan lemas, mas Kinu. Di meja sebelah mereka ada mas Jorgy dan millda yang sibuk sharing tentang vokal. Di meja sebelah TV ada Ridho, Adi, Mba Ghea, Rangga, Heri, Veve, Dian, Niken. Di meja sebelah kursi saya ada mba Griffin, mba munik, mba Tiva, mas Rizki. Di meja paling belakang sekali ada mba Noni, bang Cibo, mamadh, dan hooo siapa lagikah yang belum saya sebut? (maaf maaf jika ada ketinggalan nama, sungguh ndak disengaja).
Acara TV menjelang selesai, tiba-tiba terdengar suara gitar dan hyaaaa ada sesi nyanyi-nyanyi toh. Diriku mencari-cari MP3 untuk menutup telinga dan kembali autis di acara TV tsb, tapi ndak enak ah...tho suara-suara yang bernyanyi (selalu) hanya seperempat lagu itu ndak bagus2 banget meski juga ndak jelek-jelek banget. Hwakakakakaka.
Maghrib, beberapa dari mereka mulai berpamitan. Kita yang menyisa di lantai 2 pun bersiap-siap menuju Gambir untuk mengantar mas TSP dan mba TSP kembali ke Jogja (saya dan millda berharap bisa dilipat masuk ke dalam tasnya deh) . Menuju Gambir dimulai dengan tiga mobil (mba ayu masuk mobilku, dan hau? jujur diriku takut dianya pingsan atau apalah itu namanya bukti sakit). Hok-Ben penuh dehh booo....jadilah "panitia inti" dan Mas TSP beserta Mba, plus Mas Kinu yang sedang perbaikan gizi mencari makan di tempat lain. Sisanya (adalah diriku, millda, veve, mba noni, mba ratih, ridho, rangga, adi) mengopi-ngopi di warung kafe (hallaghzzz bis seperti warung,tapi diriku menghargai si empunya yang memaksudkan itu sebagai kafe). Ngobrol ngalor ngidul,,ngopi-ngopi (mba ratih, diriku senang sangat karena dirimu mau membantuku pun menghabiskan cappucino itu ^^ ).
Jam 20:20 mereka yang pulang makan telah datang, sesi foto-foto dimulai lagi. Mas Kinu menjelma hidden camera berjalan dan ouuwwhhh mba ayu marahi saya dengan bilang
"hiii kamu tuh chau..bukannya pimpin rapat tentang prosedur menyiram windry" hwakakakakakaka. Okay lah...Air mineral satu liter sudah dibeli. Kegilaan ridho, rangga, adi mencampurkan kopi membuat diriku dan mba ayu jijik plus kasihan ke mba windry (meski itu bukan cairan2 ndak jelas yang difikirkan mba ayu) jadilah diriku menyita botol itu dan membuangnya mentah-mentah.
Jam 20:45...acara guyuran disiapkan. "Mba...sini kupinjam tasmu" lalu kupakai pun tas mba windry (heuuu...sok manis deh diriku). Mba ghe disusul ridho mengguyur mba Windry di depan banyak supir taksi. Lalu kita memeluknya dan bilang "Selamat ya say...Selesai dengan sangat baik pun acaramu". Hooo sebelum ditutup, yang payah di sesi terakhir ini adalah si Hidden camera berjalan ituhhh (dirimu ndak abadikan moment bagus ini ya? kan sebelumnya diriku sudah kasih tau. Ndak cukup sangat apa baterai itu? zzzzzzzz paayyyyahhh). Mungkin, karena hal tsb diriku dan teman-teman harus mengguyur ulang mba Windry.
On The Way pulang...capek sangat tapi diriku sesak bahagia, sangat bahagia. Bayangan bapak yang marah-marah tiba-tiba hilang, HP yang sebelumnya ditelpon berkali-kali oleh bapa dan mama tiba-tiba diam, seolah semua isi malam ingin membiarkan saya sesak bahagia. Sampai di rumah millda, kemudian rumah saya adalah para bapa sudah duduk di depan pintu ruang tamu. Heuu,,berjalan manis dan berpura-pura manis sajalah, ndak biasa-biasanya cium kening. Kali ini saya cium tangannya, kedua pipinya, dan keningnya. Pulang malam pun di acc. Hooorrraaaaayyyyyyy
Okay..kenapa bagian lantai 2 diriku pisahkan? hyaaa just wanna share lah dengan mereka yang ndak sempat ke lantai 2.
Diriku baru sampai di lantai 2 dan menemui si OB sedang menonton Nanny, serta merta diriku pun menarik kursi yang melurus & mendekat ke arah TV plus tidak mengizinkannya untuk mematikan TV tsb. Peduli setelah itu banyak riuh ramai dan asap rokok di sana sini, diriku mendadak autis di hadapan acara ini. Semua meja penuh, di pojok ada Dadun ma mba Ratih bukan yak?. Di meja belakang kursi saya ada mba Gheta, Ayas, mba Anne, mba Ayu yang pucat dan cape, mba Windry yang sudah ngantuk dan lemas, mas Kinu. Di meja sebelah mereka ada mas Jorgy dan millda yang sibuk sharing tentang vokal. Di meja sebelah TV ada Ridho, Adi, Mba Ghea, Rangga, Heri, Veve, Dian, Niken. Di meja sebelah kursi saya ada mba Griffin, mba munik, mba Tiva, mas Rizki. Di meja paling belakang sekali ada mba Noni, bang Cibo, mamadh, dan hooo siapa lagikah yang belum saya sebut? (maaf maaf jika ada ketinggalan nama, sungguh ndak disengaja).
Acara TV menjelang selesai, tiba-tiba terdengar suara gitar dan hyaaaa ada sesi nyanyi-nyanyi toh. Diriku mencari-cari MP3 untuk menutup telinga dan kembali autis di acara TV tsb, tapi ndak enak ah...tho suara-suara yang bernyanyi (selalu) hanya seperempat lagu itu ndak bagus2 banget meski juga ndak jelek-jelek banget. Hwakakakakaka.
Maghrib, beberapa dari mereka mulai berpamitan. Kita yang menyisa di lantai 2 pun bersiap-siap menuju Gambir untuk mengantar mas TSP dan mba TSP kembali ke Jogja (saya dan millda berharap bisa dilipat masuk ke dalam tasnya deh) . Menuju Gambir dimulai dengan tiga mobil (mba ayu masuk mobilku, dan hau? jujur diriku takut dianya pingsan atau apalah itu namanya bukti sakit). Hok-Ben penuh dehh booo....jadilah "panitia inti" dan Mas TSP beserta Mba, plus Mas Kinu yang sedang perbaikan gizi mencari makan di tempat lain. Sisanya (adalah diriku, millda, veve, mba noni, mba ratih, ridho, rangga, adi) mengopi-ngopi di warung kafe (hallaghzzz bis seperti warung,tapi diriku menghargai si empunya yang memaksudkan itu sebagai kafe). Ngobrol ngalor ngidul,,ngopi-ngopi (mba ratih, diriku senang sangat karena dirimu mau membantuku pun menghabiskan cappucino itu ^^ ).
Jam 20:20 mereka yang pulang makan telah datang, sesi foto-foto dimulai lagi. Mas Kinu menjelma hidden camera berjalan dan ouuwwhhh mba ayu marahi saya dengan bilang
"hiii kamu tuh chau..bukannya pimpin rapat tentang prosedur menyiram windry" hwakakakakakaka. Okay lah...Air mineral satu liter sudah dibeli. Kegilaan ridho, rangga, adi mencampurkan kopi membuat diriku dan mba ayu jijik plus kasihan ke mba windry (meski itu bukan cairan2 ndak jelas yang difikirkan mba ayu) jadilah diriku menyita botol itu dan membuangnya mentah-mentah.
Jam 20:45...acara guyuran disiapkan. "Mba...sini kupinjam tasmu" lalu kupakai pun tas mba windry (heuuu...sok manis deh diriku). Mba ghe disusul ridho mengguyur mba Windry di depan banyak supir taksi. Lalu kita memeluknya dan bilang "Selamat ya say...Selesai dengan sangat baik pun acaramu". Hooo sebelum ditutup, yang payah di sesi terakhir ini adalah si Hidden camera berjalan ituhhh (dirimu ndak abadikan moment bagus ini ya? kan sebelumnya diriku sudah kasih tau. Ndak cukup sangat apa baterai itu? zzzzzzzz paayyyyahhh). Mungkin, karena hal tsb diriku dan teman-teman harus mengguyur ulang mba Windry.
On The Way pulang...capek sangat tapi diriku sesak bahagia, sangat bahagia. Bayangan bapak yang marah-marah tiba-tiba hilang, HP yang sebelumnya ditelpon berkali-kali oleh bapa dan mama tiba-tiba diam, seolah semua isi malam ingin membiarkan saya sesak bahagia. Sampai di rumah millda, kemudian rumah saya adalah para bapa sudah duduk di depan pintu ruang tamu. Heuu,,berjalan manis dan berpura-pura manis sajalah, ndak biasa-biasanya cium kening. Kali ini saya cium tangannya, kedua pipinya, dan keningnya. Pulang malam pun di acc. Hooorrraaaaayyyyyyy